Penggunaan Akhiran -kan

Imbuhan pada sebuah verba memberikan makna tertentu pada verba itu. Oleh sebab itu, pemakaiannya pun harus dilakukan secara cermat. Berikut ini beberapa contoh pemakaian imbuhan, dalam hal ini akhiran, yang perlu diperhatikan.

(1) Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan iman.

Akhiran -kan pada kata diberikan seharusnya tidak muncul. Kalimat itu seharusnya berbunyi; Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan iman,- atau Semoga kekuatan iman diberikan kepada keluarga yang ditinggalkan.

Bandingkan dengan kalimat-kalimat berikut.

(2) Saliman memberi adiknya buku baru.

(3) Adiknya diberi (Saliman) buku baru.

(4) Saliman memberikan buku baru kepada adiknya.

(5) Buku baru diberikan (Saliman) kepada adiknya.

Perhatikan pula penggunaan akhiran-kan pada contoh berikut.

(6) Gubernur menugaskan walikota untuk menyelesaikan masalah itu.


Bentuk menugaskan tidak tepat digunakan dalam kalimat di atas. Bentuk yang seharusnya digunakan ialah menugasi sehingga kalimat perbaikannya menjadi seperti berikut.

(6a) Gubernur menugasi walikota untuk menyelesaikan masalah itu.

Agar lebih jelas perhatikan kalimat-kalimat berikut.

(7) la menugaskan penyusunan buku itu kepada saya.

(8) Penyusunan buku itu ditugaskan kepada saya.

(9) la menugasi saya (untuk) menyusun buku.

(10) Saya ditugasi (untuk) menyusun buku.

Dari contoh-contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa menugaskan berarti 'menjadikan tugas', sedangkan menugasi berarti 'memberi tugas kepada'.


Sumber: Buku Praktis Bahasa Indonesia, Jilid I, 2007

Posting Komentar untuk "Penggunaan Akhiran -kan"