Kata bijak memiliki arti 'akal budi, pandai, arif, tajam pikiran, dan mahir'. Pada "Ia seorang raja yang bijak", berarti 'Ia seorang raja yang pandai menggunakan akal budinya'.
Kata kebijakan berasal dari bentuk dasar bijak yang mendapat imbuhan gabung ke-...-an. Kata ini mengandung makna garis haluan ("policy" dalam bahasa Inggris).
Perhatikan contoh kalimat berikut.
Garis haluan kebahasaan harus menyiratkan butir-butir permasalahan dan cara pemecahannya sesuai dengan situasi dan kondisi bahasa dan masyarakat pemakainya.
Garis haluan, sebagai istilah, mengandung makna
(1) 'rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpin, dan cara bertindak (tentang pemerintahan, organisasi)';
(2) 'pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip, atau maksud sebagai garis pedoman untuk manajemen dalam usaha mencari sasaran'.
Selain kata kebijakan, terdapat pula kata kebijaksanaan dalam bahasa Inggris "wisdom"). Kata kebijaksanaan mengandung makna
(1) 'kepandaian menggunakan akal budi (pengalaman dan pengetahuan)' dan
(2) 'kecakapan (seseorang) bertindak apabila atau ketika menghadapi kesulitan.'
Kata itu berasal dari kata bijaksana mendapat imbuhan gabung ke-...-an. Pada bijaksana terkandung makna kata bijak, yakni 'akal budi, arif, atau tajam pikiran' sehingga kata bijaksana dapat berarti 'pandai dan cermat serta teliti ketika atau dalam menghadapi kesulitan dan sebagainya'.
Makna kata kebijaksanaan lebih luas daripada makna kata bijaksana. Perhatikan contoh pemakaian tersebut pada kalimat berikut.
- Ia sangat bijaksana dalam menjawab setiap pertanyaan yang menyangkut kebijakan organisasi.
- Berkat kebijaksanaan beliau, kerukunan antarumat beragama i daerah ini selalu terpelihara.
- Pemecahan masalah yang pelik ini sepenuhnya bergantung kepada kebijaksanaan pemuka adat dan tokoh masyarakat.
Sumber : Buku_Praktis_Bahasa_Indonesia
Posting Komentar untuk "Penggunaan Kata Kebijakan dan Kebijaksanaan dalam Bahasa Indonesia"