(1) “Hadirin, selamat pagi dan selamat datang di tempat yang berbahagia ini....”
(2) “Pada kesempatan yang berbahagia ini, kami mengucapkan terima kasih kepada hadirin......”
Pemakaian kata berbahagia dalam kalimat (1) dan (2) adalah keliru karena kata berbahagia bukan kata sifat. Jika kata berbahagia pada kalimat itu diisi oleh kata sifat, misalnya bersih, aman, atau indah, tentu saja kalimatnya menjadi benar.
Kata berbahagia berasal dari kata sifat bahagia, lalu diberi awalan ber- sehingga menjadi kata kerja. Perhatikan proses perubahan kata sifat menjadi kata kerja dan arti yang ditimbulkannya:
Bahagia (Kata Sifat) -> berbahagia (Kata Kerja) = ‘merasa bahagia’
Sedih (Kata Sifat) -> bersedih (Kata Kerja) = ‘merasa sedih’
Seperti kita ketahui, kata kerja digunakan utuk menerangkan aktivitas atau pekerjaan. Pada contoh kalimat (1) dan (2) dapat menimbulkan pertanyaan: Dapatkah tempat dan kesempatan merasakan atau menunjukkan bahagia? Tentu saja tidak. Yang dapat merasakan bahagia adalah orang, bukan tempat atau kesempatan. Oleh manusia, tempat dapat dijadikan aman, bersih, dan indah sehingga dapat membahagiakan orang atau membuat orang senang.
Karena itu, kalimat (1) dan (2) salah diksinya. Agar arti kedua kalimat itu menjadi logis dan benar, kata berbahagia harus diganti dengan membahagiakan atau menyenangkan.
(1) “Hadirin, selamat pagi dan selamat datang di tempat yang membahagiakan ini....” (2) “Pada kesempatan yang membahagiakan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada hadirin......”
(3) “Pada kesempatan yang menyenangkan ini, kami mengajak hadirin untuk.....”
Posting Komentar untuk "Kesalahan Pemakaian Kata berbahagia"